Sedekah Menjadikan Hidup Lebih Berkah
Oleh : Nanang Sobarna, M.E,Sy
Sedekah adalah amalan istimewa
berdimensi ganda, akhirat sekaligus dunia. Ia tidak saja menunjukkan kecerdasan
intelektual dan spiritual, tetapi juga sosial. Ia menyimpan energi yang dahsyat
dalam menggerakkan orang meraih sukses, hidup bahagia, rezeki lapang, juga
menjadi solusi permasalahan hidup
Orang yang gemar bersedekah
adalah mereka yang memahami arti kehormatan dalam hidupnya. Dalam rumus
hidupnya, orang yang gemar bersedekah lebih memahami makna pentingnya berbagi
kepada sesama, dari pada suka menuntut dan meminta yang seringkali bukan
haknya. Dari Abu HurairahRasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa bersedekah dengan sebutir buah
kurma dari pendapatan yang baik, dan allah tidak menerima selain yang halal,
niscaya allah akan menerimanya dengan tangan kanannya, kemudian memeliharanya
untuk orang yang mengeluarkan sedekah tersebut seperti seseorang dari kalian
memelihara anak kuda miliknya, sampai menjadi besar seperti gunung."
Sedekah merupakan penyucian
jiwa, pelaksanaan perintah Allah, sebab meraih naungan di Hari Kiamat,
memadamkan kermurkaan Allah, menghindarkan dari kebatilan, dan menggugurkan
dosa-dosa. Dalam sebuah hadist dari Abu Hurairah Rasullullah SAW bersabda:
"Jagalah harta kamu dengan zakat dan obatilah
sakitmu dengan shodaqoh serta hadapilah segala cobaan dan bahaya dengan doa
serta tawadhu' (kerendahan hati)."
Barangsiapa
takut kepada Allah dalam masalah harta, lalu membelanjakannya sesuai dengan
yang diridhai-Nya, memberi makan fakir miskin, serta mengeluarkannya untuk menolong
agama Allah dan meninggikan kalimat-Nya, niscaya Allah akan memberinya rizki
dari arah yang tiada disangka-sangka. Allah akan menjaganya dan memberkahi keluarga dan anak-anaknya. Alangkah
bahagianya menjadi hamba seperti ini, bahagia di dunia, juga bahagia di
akhirat. Kebahagiaan bukanlah sesuatu yang diperjualbelikan karena kebahagiaan
adalah anugerah Allah bagi hamba-Nya yang taat dan memenuhi perintahNya.
Rasulullah SAW bersabda:
“Tiada pagi hari, melainkan ada dua malaikat yang turun, kemudian salah
satunya berkata (berdo’a) : “Ya Allah, berilah pengganti bagi orang yang
berinfak”, sedangkan yang lain berdo’a :”Ya Allah, timpakanlah kepada orang
yang kikir (tidak berinfak) kehancuran” (HR. Muttafaqun ‘alaih).
Orang miskin yang gemar bersedekah
adalah orang-orang yang tak memiliki banyak harta, bahkan seringkali untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari diri dan keluarganya pun kembang-kempis. Namun,
meskipun mereka sedang berada dalam kesempitan dan kekurangan harta, mereka
tidak mengalami kesempitan hati. Jiwanya sangat lapang terhadap sesama,
kehidupannya di penuhi kerendahan hati dan sikap tawadhu’ dan serta tak menutup
mata terhadap penderitaan sesama. Orang-orang ini tak segan untuk memberikan
harta kepada orang lain yang lebih membutuhkan, meskipun sebenarnya mereka
sedang membutuhkannya untuk kebutuhan sehari-hari. Mereka adalah golongan
orang-orang yang diberkahi hidupnya dunia dan akhirat. Mereka lebih mencintai kehidupan
akhirat dan dimata mereka dunia adalah cobaan yang harus diatasi. Mereka miskin
dalam harta tetapi selalu merasa cukup dalam hidupnya, karena harta itu
mengandung berkah. Meskipun harta mereka sedikit dalam hal jumlah, tetapi rasa
cukup yang mereka miliki, membuat mereka sesungguhnya kaya.
“Dan berperanglah kamu sekalian di jalan
Allah, dan ketahuilah sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Siapakah yang mau memberi beri pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan
hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya
dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rizki),
dan kepadaNyalah kamu dikembalikan.” (Al-Baqarah : 244-245).
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan
hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan
tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan
(ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya)
lagi Maha Mengetahui.” (Al-Baqarah: 261)
Inilah Allah janji dalam Al-Qur’an, bahwa setiap sedekah, Allah akan membalasnya dengan
menumbuhkembangkan harta kita. Seperti menanam di kebun Allah, pasti berbuah.
Menanam di kebun sendiri saja berbuah, apalagi di kebun Allah.
Imam Ghazali mengatakan, manusia itu terbagi menjadi empat
golongan, yakni, manusia yang tidak tahu dan tidak tahu bahwa dirinya tidak
tahu, manusia yang tidak tahu tapi tahu bahwa dirinya tidak tahu, manusia yang
tahu tapi dirinya tidak tahu bahwa dirinya tahu, dan manusia yang tahu dan tahu
bahwa dirinya tahu.” Maka jika sudah sampai ke maqom yang keempat, ia akan
menjadi Muslim yang sangat baik, salah satu tandanya adalah gemar bersedekah.
Semoga kita menjadi muslim yang tahu bahwa harta kita adalah milik
Allah, SWT dan tahu bagaimana cara membelanjakannya di jalan Allah SWT,
salahsatunya adalah dengan senantiasa bersedekah agar hidup kita menjadi lebih
berkah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar