Jumat, 17 Januari 2014

Edisi Ke-3

Sedekah Menjadikan Hidup Lebih Berkah


Oleh : Nanang Sobarna, M.E,Sy

Sedekah adalah amalan istimewa berdimensi ganda, akhirat sekaligus dunia. Ia tidak saja menunjukkan kecerdasan intelektual dan spiritual, tetapi juga sosial. Ia menyimpan energi yang dahsyat dalam menggerakkan orang meraih sukses, hidup bahagia, rezeki lapang, juga menjadi solusi permasalahan hidup 
Orang yang gemar bersedekah adalah mereka yang memahami arti kehormatan dalam hidupnya. Dalam rumus hidupnya, orang yang gemar bersedekah lebih memahami makna pentingnya berbagi kepada sesama, dari pada suka menuntut dan meminta yang seringkali bukan haknya. Dari Abu HurairahRasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa bersedekah dengan sebutir buah kurma dari pendapatan yang baik, dan allah tidak menerima selain yang halal, niscaya allah akan menerimanya dengan tangan kanannya, kemudian memeliharanya untuk orang yang mengeluarkan sedekah tersebut seperti seseorang dari kalian memelihara anak kuda miliknya, sampai menjadi besar seperti gunung."
Sedekah merupakan penyucian jiwa, pelaksanaan perintah Allah, sebab meraih naungan di Hari Kiamat, memadamkan kermurkaan Allah, menghindarkan dari kebatilan, dan menggugurkan dosa-dosa. Dalam sebuah hadist dari Abu Hurairah Rasullullah SAW bersabda:
"Jagalah harta kamu dengan zakat dan obatilah sakitmu dengan shodaqoh serta hadapilah segala cobaan dan bahaya dengan doa serta tawadhu' (kerendahan hati)."
Barangsiapa takut kepada Allah dalam masalah harta, lalu membelanjakannya sesuai dengan yang diridhai-Nya, memberi makan fakir miskin, serta mengeluarkannya untuk menolong agama Allah dan meninggikan kalimat-Nya, niscaya Allah akan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangka. Allah akan menjaganya dan memberkahi keluarga dan anak-anaknya. Alangkah bahagianya menjadi hamba seperti ini, bahagia di dunia, juga bahagia di akhirat. Kebahagiaan bukanlah sesuatu yang diperjualbelikan karena kebahagiaan adalah anugerah Allah bagi hamba-Nya yang taat dan memenuhi perintahNya. Rasulullah SAW bersabda: 
Tiada pagi hari, melainkan ada dua malaikat yang turun, kemudian salah satunya berkata (berdo’a) : “Ya Allah, berilah pengganti bagi orang yang berinfak”, sedangkan yang lain berdo’a :”Ya Allah, timpakanlah kepada orang yang kikir (tidak berinfak) kehancuran” (HR. Muttafaqun ‘alaih). 
Orang miskin yang gemar bersedekah adalah orang-orang yang tak memiliki banyak harta, bahkan seringkali untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari diri dan keluarganya pun kembang-kempis. Namun, meskipun mereka sedang berada dalam kesempitan dan kekurangan harta, mereka tidak mengalami kesempitan hati. Jiwanya sangat lapang terhadap sesama, kehidupannya di penuhi kerendahan hati dan sikap tawadhu’ dan serta tak menutup mata terhadap penderitaan sesama. Orang-orang ini tak segan untuk memberikan harta kepada orang lain yang lebih membutuhkan, meskipun sebenarnya mereka sedang membutuhkannya untuk kebutuhan sehari-hari. Mereka adalah golongan orang-orang yang diberkahi hidupnya dunia dan akhirat. Mereka lebih mencintai kehidupan akhirat dan dimata mereka dunia adalah cobaan yang harus diatasi. Mereka miskin dalam harta tetapi selalu merasa cukup dalam hidupnya, karena harta itu mengandung berkah. Meskipun harta mereka sedikit dalam hal jumlah, tetapi rasa cukup yang mereka miliki, membuat mereka sesungguhnya kaya.
“Dan berperanglah kamu sekalian di jalan Allah, dan ketahuilah sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Siapakah yang mau memberi beri pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rizki), dan kepadaNyalah kamu dikembalikan.” (Al-Baqarah : 244-245). 
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Al-Baqarah: 261)
Inilah Allah janji dalam Al-Qur’an, bahwa setiap  sedekah, Allah akan membalasnya dengan menumbuhkembangkan harta kita. Seperti menanam di kebun Allah, pasti berbuah. Menanam di kebun sendiri saja berbuah, apalagi di kebun Allah.
Imam Ghazali mengatakan, manusia itu terbagi menjadi empat golongan, yakni, manusia yang tidak tahu dan tidak tahu bahwa dirinya tidak tahu, manusia yang tidak tahu tapi tahu bahwa dirinya tidak tahu, manusia yang tahu tapi dirinya tidak tahu bahwa dirinya tahu, dan manusia yang tahu dan tahu bahwa dirinya tahu.” Maka jika sudah sampai ke maqom yang keempat, ia akan menjadi Muslim yang sangat baik, salah satu tandanya adalah gemar bersedekah.

Semoga kita menjadi  muslim yang tahu bahwa harta kita adalah milik Allah, SWT dan tahu bagaimana cara membelanjakannya di jalan Allah SWT, salahsatunya adalah dengan senantiasa bersedekah agar hidup kita menjadi lebih berkah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar